poltekkesdenpasar.com – Banyak orang masih merasa canggung atau takut buat ngomongin soal infeksi menular seksual (IMS), padahal topik ini penting banget buat kesehatan kita semua. Sayangnya, karena kurangnya informasi dan masih dianggap tabu, banyak orang yang akhirnya nggak sadar kalau dirinya atau pasangannya mungkin aja udah tertular IMS.
Yang lebih tricky, beberapa infeksi menular seksual bisa muncul tanpa gejala sama sekali. Tapi bukan berarti kita nggak bisa mengenalinya, ya. Ada beberapa tanda dan sinyal dari tubuh yang bisa jadi peringatan dini. Nah, di artikel ini, aku mau kasih tahu kamu 5 cara buat mengenali tanda-tanda IMS sejak awal. Biar kamu lebih aware dan bisa segera ambil tindakan yang tepat.
1. Perhatikan Perubahan pada Area Genital
Salah satu cara paling sederhana buat mengenali tanda IMS adalah dengan memperhatikan kondisi organ intim kamu sendiri. Kalau kamu merasa ada yang berbeda—seperti rasa gatal yang terus-menerus, nyeri, muncul luka, benjolan, atau cairan yang tidak biasa—itu bisa jadi sinyal bahwa tubuhmu sedang melawan infeksi.
Contohnya, infeksi herpes bisa menimbulkan luka seperti sariawan di sekitar kemaluan, sedangkan gonore atau klamidia biasanya disertai keluarnya cairan kental dan berbau dari vagina atau penis. Kalau kamu merasa ada yang nggak biasa, jangan tunggu parah baru periksa. Lebih cepat ditangani, lebih cepat sembuhnya.
2. Waspadai Nyeri atau Sensasi Terbakar Saat Buang Air Kecil
Kalau kamu ngerasa perih atau panas pas pipis, jangan langsung anggap itu cuma infeksi saluran kemih biasa. Bisa jadi itu gejala awal dari infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore. Nyeri saat buang air kecil bisa jadi tanda bahwa saluran kemih kamu lagi iritasi atau meradang karena bakteri penyebab IMS.
Memang gejala ini nggak selalu langsung bikin panik, tapi kalau disertai dengan gejala lain seperti frekuensi pipis meningkat atau rasa nggak tuntas setelah buang air kecil, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Apalagi kalau kamu aktif secara seksual dan belum pernah tes IMS sebelumnya.
3. Perhatikan Nyeri Saat Berhubungan Seks
Kalau kamu atau pasanganmu merasa sakit atau nggak nyaman saat berhubungan intim, jangan anggap itu hal biasa. Bisa jadi itu salah satu tanda dari infeksi yang menyebabkan peradangan di area reproduksi. Contohnya, klamidia atau trikomoniasis bisa bikin hubungan seksual terasa perih atau nyeri, terutama pada perempuan.
Nyeri saat berhubungan bisa juga jadi pertanda kalau ada luka, iritasi, atau infeksi di dalam tubuh. Dan ingat ya, makin sering hubungan dilakukan tanpa pengaman, makin besar juga kemungkinan terpapar IMS. Jadi penting banget buat dengerin sinyal dari tubuh sendiri dan nggak abaikan rasa sakit yang muncul.
4. Perubahan Siklus Menstruasi atau Nyeri di Bagian Bawah Perut
Buat perempuan, IMS bisa memengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan nyeri di bagian bawah perut, mirip seperti kram haid tapi lebih tajam dan datang nggak tentu. Klamidia atau gonore bisa menyebabkan infeksi pada rahim dan saluran tuba, yang kalau dibiarkan bisa bikin komplikasi serius seperti penyakit radang panggul (PID).
Kalau kamu ngerasa ada perubahan mendadak pada siklus haid, keputihan jadi aneh, atau sering merasa nyeri panggul tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera cek ke dokter. Nggak usah takut atau malu, karena semakin cepat diketahui, semakin cepat juga kamu bisa pulih.
5. Jangan Abaikan Gejala Umum Seperti Demam, Lemas, atau Pembengkakan
Beberapa IMS seperti HIV, sifilis, atau hepatitis B bisa menimbulkan gejala umum seperti demam, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening, atau bahkan ruam di kulit. Gejala ini sering banget dikira masuk angin atau flu biasa. Tapi kalau muncul setelah kamu berhubungan tanpa pengaman, lebih baik waspada.
Tubuh kita punya cara unik buat ngasih sinyal kalau ada yang salah. Kalau kamu ngerasa ada sesuatu yang “nggak biasa” tapi susah dijelasin, terutama setelah aktivitas seksual berisiko, jangan tunggu sampai makin parah. Lebih baik cek kesehatan secara menyeluruh, termasuk tes IMS kalau perlu.
Pentingnya Tes Rutin dan Komunikasi Terbuka
Sering kali orang merasa takut buat tes IMS karena takut ketahuan, takut hasilnya, atau malu. Padahal, tes ini bisa jadi langkah penting buat jaga kesehatan diri sendiri dan pasangan. Tes IMS bukan tanda kamu “nakal”, tapi justru bukti kalau kamu peduli sama kesehatanmu dan orang yang kamu sayang.
Kalau kamu punya pasangan tetap, usahakan untuk terbuka dan saling dukung buat tes rutin bareng. Komunikasi yang baik bisa bikin kalian lebih saling percaya dan bebas dari kekhawatiran yang nggak perlu. Dan kalau kamu masih single, nggak ada salahnya cek berkala sebagai bentuk self-care.
Penutup
Infeksi menular seksual memang terdengar menakutkan, tapi bukan berarti harus dijauhi dengan ketidaktahuan. Justru, dengan lebih peka terhadap tanda-tandanya dan rajin cek kesehatan, kamu bisa menghindari komplikasi jangka panjang yang bisa memengaruhi kualitas hidup dan kesuburan.
Lewat artikel ini di poltekkesdenpasar.com, aku berharap kamu jadi lebih aware dan nggak malu buat cari tahu atau ngobrolin topik ini. Kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Jadi, yuk kenali tubuh kita, jaga kebersihan, dan tetap edukasi diri sendiri!